I. NAMA SEDIAAN
Whitening cream dengan bahan alam.
II. TUJUAN
PEMAKAIAN
- Untuk
memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi
melanin yang terbentuk dan melanin yang
akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis. (harry's 5th
, p. 266).
- whitening cream digunakan juga
untuk terapi klinik untuk kelainan pigmentary seperti melasma atau
postinflammatory hyperpigmentasi. Penggunaan whitening agents berpengaruh
terhadap beberapa variasi tingkatan produksi melanin pada kulit, beberapa
diantaranya dapat sebagai inhibitor terhadap tyrosinase sebagai enzim yang
berperan terhadap melanogenesis. Hal ini dapat menghambat pematangan dari enzim tyrosinase atau
menghambat transport dari pigment granul (melanosom) dari melanosit ke
keratinosit (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014).
- Dengan penggunaan sunscreen
agent dapat meminimalisis bahaya dari paparan sinar matahari yang salah satunya dapat menyebabkan
hyperpigmentasi dari melanogenesis atau pembentukan melanin yang berlebih.
- whitening cream ini juga mengandung moisturizer agent
yang dapat menjadikan kulit tampak lembab dan tidak terlihat kusam.
FORMULA
|
|||||||
STANDAR
skin whitening/ skin lightening
skin whitening
(Cosmetic and toiletry formulation 2nd,vol. 8, p. 95)
|
PEMBANDING
(Citra hazeline pearly white UV)
|
Modifikasi
(Standart)
|
|||||
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Cons
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
Cons
|
Mineral oil (minyak)
|
Emollient; lubricant; oleaginous
vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p. 445)
|
10
|
-
|
-
|
Mineral oil
(minyak)
|
Emollient; lubricant; oleaginous
vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p. 445)
|
10
|
Polawax
(Emulsifying wax)
|
Emulsifying agent; solubilizing
agent; stiffening agent
(HPE; p.776)
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
GMS
(Glyceryl monostearates)
(minyak)
|
Emollient; emulsifying agent;
solubilizing agent; stabilizing agent
(HPE; p.290)
|
4
|
-
|
-
|
Glyceryl monostearates
(minyak)
|
Emollient; emulsifying agent;
solubilizing agent; stabilizing agent
(HPE; p.290)
|
4
|
Crodamol
(Fatty acid ester)
(minyak)
|
Emollient; stiffening agent.
(HPE; p.774)
|
3
|
-
|
-
|
Cetostearyl alcohol*
(minyak)
|
Emulsifying agent
|
15
|
Silicone
(minyak)
|
Antifoaming agent; emollient; water-repelling
agent.
(HPE; p.233)
|
1
|
Dimethicone
(minyak)
|
Antifoaming agent; emollient;
water-repelling agent.
(HPE; p.233)
|
Silicone oil
(minyak)
|
Antifoaming agent; emollient;
water-repelling agent.
(HPE; p.233)
|
1
|
Parsol
(Octylmethoxycinnamate )
|
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th p. 1608)
|
1,5
|
-
|
-
|
Ethylhexyl * methoxycinnamate
|
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th p. 1608)
|
7,5
|
Water
|
Solvent (HPE 5 p.802)
|
Ad 100
|
Water
|
Solvent (HPE
5 p.802)
|
Water
|
Solvent (HPE
5 p.802)
|
Ad 100
|
CroderolGA7000(Glycerin )
(minyak)
|
Antimicrobial preservative;
cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; sweetening agent;
tonicity agent.(HPE p.283)
|
4
|
Gliserin
(minyak)
|
Antimicrobial preservative;
cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; tonicity agent.
(HPE p.283)
|
Gliserin
(air)
|
Antimicrobial preservative;
cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; tonicity agent.
(HPE p.283)
|
10
|
*Purasal S/PF 60
(Sodium lactate 60%)(air)
|
Antimicrobial;buffering
agent;emulsifying agent;flavoringagent;humectant(HPE; p. 650)
|
13 – 20
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Purac PH 90
(Lactic acid )
(air)
|
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
|
0,1 – 0,25
|
-
|
-
|
Lactic acid
(air)
|
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
|
3,5
|
Tocopherol acetate
(minyak)
|
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
|
0,5
|
Tocopherol acetate
(minyak)
|
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
|
Tocopherol acetate
(minyak)
|
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
|
4
|
Perfume
(air)
|
Pewangi
|
qs
|
Perfume
(air)
|
Pewangi
|
Perfume
(air)
|
Pewangi
|
qs
|
Preservative
(air)
|
antimicrobial
|
qs
|
Methylparaben
(air)
|
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 441)
|
Methylparaben
(air)
|
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 441)
|
0,3
|
|
|
|
Propylparaben
(air)
|
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 599)
|
Propylparaben
(air)
|
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 599)
|
0,1
|
Colour
(air)
|
Pewarna
|
qs
|
Cl 77891
(titanium dioxide)
(air)
|
Coating agent; opacifier; pigment.
(HPE p.741)
|
Titanium dioxide*
(air)
|
Coating agent; opacifier; pigment.
(HPE p.741)
|
3
|
-
|
|
|
Stearic acid
(minyak)
|
Emulsifying agent; solubilizing
agen
(HPE p. 697)
|
Niacinamide*
(air)
|
Vitamin B3
(mengurangi hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat
sinar UV
(MD 36th p. 1958)
|
4
|
-
|
|
|
Alkohol
(air)
|
solvent
|
Triethanolamine *
|
Alkalizing agent.
(HPE p.754)
|
1
|
-
|
|
|
Ethylhexyl methoxycinnamate
|
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th p. 1608)
|
Jus tomat *
|
sunscreen protection
|
5,08
|
-
|
|
|
Niacinamide
(air)
|
Vitamin B3
(mengurangi hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat
sinar UV)
(MD 36th p. 1958)
|
|
|
|
-
|
|
|
Isopropyl miristate
(minyak)
|
Emollient; oleaginous vehicle; skin
penetrant; solvent
(HPE p. 348)
|
|
|
|
-
|
|
|
Cetyl alcohol
(minyak)
|
Coating agent;emulsifying agent;
stiffening agent.(HPE p 155)
|
|
|
|
-
|
|
|
Potassium hidroxide
|
Alkalizing agent.
(HPE p. 576)
|
|
|
|
-
|
|
|
Phenoxyethanol
|
Antimicrobial preservative;
disinfectant.
(HPE p. 488)
|
|
|
|
-
|
|
|
Butyl methoxydibenzoylmethane
|
Sun protector (UV A absorben)
(MD 36 p. 1589)
|
|
|
|
-
|
|
|
mica
|
antikoagulant
|
|
|
|
-
|
|
|
Silica
(minyak)
|
Antifoaming agent; emollient;
water-repelling agent.
(HPE; p.233)
|
|
|
|
-
|
|
|
Disodium EDTA
|
Chelating agent
(HPE p.243)
|
|
|
|
-
|
|
|
Pearl powder
|
Pencerah kulit
|
|
|
|
Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe
o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator
untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi
dengan air ( Scoville’s the art of Compounding ed IX, p.261-269).
|
Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari
kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya
dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of
Compounding ed IX, p.261-269).
|
Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari
kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat
larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of
Compounding ed IX, p.261-269).
|
Keterangan : (*) = bahan pengganti dan bahan yang
ditambahkan dari formula standar.
(-) = bahan yang di
hilangkan dari formula standar.
IV. Matriks
NO
|
Nama bahan
(pustaka
|
karakteristik
|
Kadar lazim
|
Kadar
terpilih
|
Fungsi
|
OTT
|
Alasan dipakai dalam formula
|
|
Sifat kimia
(pustaka)
|
Sifat fisika
(pustaka)
|
|||||||
1
|
Cetostearyl alcohol
(HPE p.150)
|
Boiling point
300-3608C (degradation
temperature)
Density
(bulk)0.8g/cm3at 208C.
NIR spectra
see Figure 1.
Solubility
Soluble in ethanol
(95%), ether, and oil; practically
insoluble in water.
|
Cetostearyl alcohol occurs as
white or cream-colored unctuous
masses, flakes, pellets or
granules. It has a faint, characteristic sweet
odor. On heating, cetostearyl
alcohol melts to a clear, colorless or
pale yellow-colored liquid free of
suspended matter.
|
1- 25 %
|
15,00%
|
Emollient; emulsifying agent;
viscosity-increasing agent.
|
Incompatible with strong oxidizing agents
and metal salts.
|
Cetostearyl alcohol dapat menjadi
emulsifier pengganti crodamol yang kandungannya sama dengan polawax.
|
2
|
Glyseril monostearat
|
pH = 8-10
stabilitas : gliseril monostearat
meningkat dalam asam, mengalami saponifikasi pada ester dengan air.
MP : 55-60oC
|
stabilitas : krim
berwarna putih, seperti wax, serpihan/serbuk, bau dan rasa minyak.
Kelarutan : larut dalam etanol panas,
CHCl3, aceton panas, mineral oil., tidak larut dalam air.
|
3,0 %
|
3,0 %
|
Nonionic, emulsifier, stabilizer,
emolient
|
Bahan bersifat asam
|
Tidak toksik,
Tidak iritant.
|
3
|
Nipagin
(HPE 4th, p.390)
|
pH = 4-8
stabilitas : seharusnya disimpan
ditempat tertutup dingin dan kering
|
Pemerian : serbuk putih
Kelarutan :
1 : 5 (PG)
1 : 60 (gliserin)
1 : 400 (air)
1 : 50 (air 50oC)
1 : 30 (air 80oC)
|
0,02- 0,3%
|
0,3 %
|
Antimikroba
(pengawet)
|
Bentonite, Mg trisilicat, talk,
tragacant, Na-alginant, essensial oil, sorbitol, atropine
|
Karena nipagin adalah antimikroba
spektrum luas
|
4
|
Nipasol
(HPE 3th, p.450)
|
pH : 4 – 8
|
Pemerian : serbuk putih, tidak
berbau dan tdak berasa.
Kelarutan :
Larut dalam 1 : 3,9 PG, mudah larut dalam aceton dan
eter, praktis, tidak larut dalam air ( 1 : 2500 )
|
0,01-0,6%
|
0,1 %
|
pengawet
|
Aktivitas menurun dengan adanya surfakran non ionik
|
Antimikroba spectrum luas
|
5
|
Gliserin
(HPE p.283)
|
Boiling point
2908C (with decomposition) Hygroscopicity
Hygroscopic.
Melting point
17.88C
(HPE p.283)
|
Glycerin is a clear, colorless, odorless,
viscous, hygroscopic liquid; it
has a sweet taste, approximately 0.6 times
as sweet as sucrose.
(HPE p.283)
|
< 30
|
10,00%
|
Antimicrobial preservative; cosolvent;
emollient; humectant; plas-
ticizer; solvent; sweetening agent; tonicity
agent.
(HPE p. 283)
|
Chromium
trioxide, potassium chlorate, or potassium permanganate.
discoloration
of
glycerin occurs
in the presence of light, or on contact with zinc oxide or basic bismuth
nitrate.
|
Dapat menjadi preservative, sbg cosolvent
untuk nipagin dan nipasol, membuat kulit lembut dan lembab (moisturizer
agent)
|
6
|
TEA
(HPE 5th , p
794)
|
BP : 335oC
MP : 20 – 21oC
pH : 10,5
TEA menjadi coklat kakao ketika terpapar
udara dan cahaya
|
Pemerian : jernih, tidak berwarna
sampai kuning pucat, cairan kental berbau seperti amonia
|
2 - 4 %
|
1,0 %
|
Alkalizing agent,
Emulsifying agent
|
Asam mineral, asam lemak BM
tinggi. Tembaga. Thionyl chloride
|
Merupakan basa lemah sehingga
penurunan pH lebih terkontrol
|
7
|
Lactic acid (HPE p.356)
|
Boiling point
1228C at 2kPa (15mmHg)
Dissociation constant
pKa= 4.14 at 22.58C
Melting point 178C Solubility
Miscible with ethanol (95%),
ether, and water;
practically insoluble in
chloroform.
(HPE p.356)
|
Lactic acid is a practically
odorless, colorless or slightly yellow-
colored, viscous, hygroscopic,
nonvolatile liquid.
(HPE p.355)
|
0.015–6.6
|
0,1
|
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
|
Incompatible with oxidizing
agents,iodides, and albumin. Reacts violently with hydrofluoric acid and
nitric acid.
(HPE p.356)
|
Dapat mengontrol kenaikan pH
|
8
|
UV B
(ethylhexyl P-methoxycinnamate)
(md 36th ,
p.1608)
|
Rumus molekul : C18H26O3
BM : 290,4
|
Pemerian : minyak berwarna kuning
pucat.
Kelarutan : tidak larut dalam air.
|
2- 7,5 %
|
7,50%
|
sunscreen
|
Alcohol intolerance, described as flushing,
rash, burning, itching, or swelling, has occurred rarely after the
consumption of alcohol by patients using topical pimecrolimus.
(MD 36 th , p 1609)
|
Dapat mengabsorbsi cahaya pada
rentang UV B
|
9
|
Titanium dioxide
(HPE 5th , p.
782
|
Stabil pada suhu
tinggi
|
Pemerian : putih, amorf, tidak
berbau, tidak berasa, tidak higroskopis.
Kelarutan : sedikit larut dalam asam sulfat, asam
nitrat, HCL, larut dalam
asam hidroflora dan asam sulfat panas.
|
≤25%
|
3 %
|
White pigmen, screening agent.
|
Bereaksi dengan substan aktif.
Contoh : fomatidin
|
Titanium dioxide banyak digunakan
dalam sediaan kosmetik sebagai pigmen putih. Dan barrier terhadap paparabsinar
matahari
|
10
|
Water
(HPE 3th , p. 580)
|
BP : 100oC
|
Pemerian :
Larutan jernih/ cairan jernih larut dalam pelarut
polar lainnya
|
|
42,76%
|
pelarut
|
Bereaksi dengan obat-obat dan
bahan tambahan dengan reaksi hidrolisis juga bereaksi dengan garam anhydrolisis
|
Pelarut inert.
|
11
|
Mineral oil
(HPE p.445)
|
Boiling point
>3608C
Flash point
210–2248C
Pour point
?12.2 to ?9.48C
Refractive
index
nD
20=
1.4756–1.480
(HPE p.446)
|
Mineral oil is a transparent,
colorless, viscous oily liquid, without
fluorescence in daylight.
(HPE p.446)
Solubility
Practically insoluble in ethanol
(95%), glycerin, and
water; soluble in acetone,
benzene, chloroform, carbon disulfide,
ether, and petroleum ether.
Miscible with volatile oils and fixed
oils, with the exception of castor
oil
(HPE p.446)
|
1.0–32.0
|
10
|
Emollient; lubricant; oleaginous
vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p.446)
|
Incompatible with strong oxidizing
agents.
(HPE p.446)
|
Dapat melembabkan kulit
|
12
|
niacinamide
|
pH of 6.0 to
7.5.
(MD 36th , p. 1957)
|
Pemerian : A white or almost
white, crystalline powder or colourless crystals. Freely soluble in water and
in dehydrated alcohol.
Kelarutan : practically so.
Soluble 1 in 1.5 of water, 1 in 10 of boiling water,and 1 in 5.5 of alcohol;
soluble in glycerol. (MD 36th , p. 1957)
|
4
|
4
|
Topical nicotinamide is used in
the treatment of mild to
moderate inflammatory acne (see
below), typically as a 4% gel applied twice daily. mengurangi hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat
sinar UV
(MD 36th , p. 1958)
|
|
Dapat mengurangi hiperpigmentasi
dan sebagai pengurang bengkak karena jerawat
|
13
|
Tocopherol acetate
|
|
A clear, yellow, or greenish-yellow,
practically odourless, viscous oil. It may solidify in the cold. It is stable
to air and light, but unstable to
alkali. Insoluble in water; soluble
in alcohol; miscible with acetone,
with chloroform, with ether,
and with vegetable oils. Store in
airtight containers. Protect from
light.
(MD 36 th, p. 1992)
|
0,5
|
4
|
antioksidan
|
Various drugs may interferewith
the absorption of vitaminE including colestyramine, colestipol, and orlistat.
High doses of vitamin E may increase the effects of oral anticoagulants.
(MD 36 th , p. 1993)
|
Dapat melembutkan kulit
mencerahkan dan memutihkan kulit
|
14
|
Silicone oil
|
Acid value
<0.01
Density
0.94–0.98g/cm3at
258C
Refractive
index
nD
25= 1.401–1.405
(HPE p. 233)
|
Pemerian : Dimethicones are clear,
colorless liquids available in various
viscosities
kelarutan : Miscible with ethyl
acetate, methyl ethyl ketone,
mineral oil, ether, chloroform,
and toluene; soluble in isopropyl
myristate; very slightly soluble
in ethanol (95%); practically
insoluble in glycerin, propylene
glycol, and water.
(HPE p. 234)
|
10–30
|
10
|
Antifoaming agent; emollient;
water-repelling agent.
(HPE p. 233)
|
Tidak ada ott
(HPE p. 234)
|
Dapat mengurangi foaming pada
sediaan pada saat pengadukan.
|
ALASAN
MODIFIKASI BAHAN
* Bahan yang
digantikan : crodamol (kandungan : cetostearyl palmitate) harrys p.903
digantikan cetostearyl alcohol
Alasan :
penggunaan Cetostearyl alcohol dalam kosmetik dan penggunaan sediaan topikal
dapat menaikkan viskositas dan dapat digunakan sebagai emulsifier pada krim tipe
o/w dan w/o. Cetostearyl alcohol stabil dalam bentuk emulsi dan dapat berfungsi
sebagai co-emulsifier dan dapat menurunkan jumlah penggunaan surfaktan agar
terbentuk emulsi yang stabil. (HPE, p.150)
* Bahan yang digantikan : polawax (kandungan cetostearyl
alcohol yang mengandung turunan polyoxyethylene
turunan fatty acid ester dari sorbitan.)
HPE p. 777
Alasan : karena crodamol
digantikan dengan cetostearyl alcohol yang sama dengan kandungan polawax, maka polawax tidak dihilangkan
tetapi konsentrasi dari cetostearyl alcohol yang ditambahkan yang tidak masuk
rentang dosis lazim.
* Bahan yang
digantikan : octylmethoxycinnamate digantikan ethylhexyl metoxycinnamate
Alasan : gugus
ethylhexyl lebih efektif dan lebih stabil sebagai sunscreen (Harry's 5th
, p.235) dan kapasitas
penyerapan dari UV B untuk radiasi erythemal karena memiliki isomerisasi para.(Harry’s
Cosmeticology P. 233). kombinasi OMC + oxybenzone + Titanium dioxide dengan
konsentrasi 7,5 + 3 + 3 menghasilkan nilai SPF sebesar 20,47 (M.S. Latha Md, et
al ; 2013), tetapi karena benzofenon jika digunakan dalam pembuatan krim
menghasilkan hasil akhir sediaan yang tidak bagus maka benzofenon digantikan
dengan jus tomat yang setara dengan UV A.
* Bahan yang tambahkan : Titanium dioxide
Alasan : digunakan untuk menghalangi kulit dari paparan sinar matahari
secara langsung sehingga mengurangi hiperpigmentasi kulit (HPE p.741). Titanium
dioxide bekerja dengan cara memantulkan semua tipe sinar UV sehingga dapat
menghalangi paparan sinar UV secara langsung. Titanium dioxide mempunyai
rentang serap sinar UV sebesar 290 – 777 nm (Harry's 5th , p. 231)
* Bahan yang ditambahkan: Jus Tomat sebagai pengganti
benzofenon (UV A)
Alasan : karena tomat mengandung senyawa likopen. Likopen diketahui
sebagai antioksidan alami yang paling kuat (likopen> tokoferol>
karoten> βcryptoxantin> zeaxantin= β caroten> lutein) serta dapat
mencegah kulit terbakar, dan bisa digunakan sebagai sunscreen dengan
konsentrasi 10 ppm atau 1% . jus tomat terbukti dapat menyerap sinar UV C, UV B
yang diikuti dengan UV A dengan penyerapan yang sangat baik (Sangeeta. H dan
Sahasrabuddhe, 2011). Selain itu juga buah tomat mengandung beberapa mineral,
asam amino, serta vitamin A, E, C, B6, niacin, thiamin, riboflavin yang dapat
menjadi nutrisi pada kulit dan kandungan beberapa vitamin tersebut mempunyai
efek memutihkan kulit (Sari Intan Kailaku, Kun Tanti Dewandari dan Sunarmani,
2007).
* Bahan yang ditambahkan : Niacinamide
Alasan :
niacinamide merupakan bahan aktif yang berfungsi untuk memutihkan kulit dengan
cara menghambat transfer melanosom ke keratinosit dan mengurangi spot
hiperpigmentasi pada kulit dengan konsentrasi % (Heather Woolery-Lloyd, MD,†and
Jenna N. Kammer, BA, 2011). Selain itu juga niacinamide dapat mengurangi
inflamasi akibat jerawat.
(MD
36th p. 1958)
* Bahan yang ditambahkan : trietanolamin
sebagai pengganti sodium laktat
Alasan :
trietanolamin digunakan untuk mengontrol penurunan pH yang sangat drastis
sehingga sediaan tidak memiliki pH yang asam dengan penambahan asam laktat (HPE 5th , p 794). TEA ditambahkan bertujuan sebagai buffer yang
dikombinasikan dengan asam laktat dengan konsentrasi TEA : asam laktat 3,5 : 2
– 5 % (Cosmetic and Toiletry Formulation 2nd Vol. 8. p. 67). Dengan
fungsi TEA sebagai alkalizing agent dan penggunaan asam laktat sebagai
acidifying agent maka dapat menghasilkan pH yang seimbang dan dapat sebagai
buffer. Dan komposisi ini terbukti aman dan tidak mengiritasi kulit (Monice M.
Fiume, 2013)
V. Bentuk Sediaan Dasar
· Bentuk :
cream o/w
· Definisi :
- Cream
adalah bentuk sediaan setengah padat,
mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai ( FI IV p. 6 ).
- Cream tipe
o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator
untuk membentuk emulsi, umumnya
dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of
Compounding ed IX, p.261-269).
· Persyaratan
umum sebagai sunscreen : (Harry’s Cosmeticology p.232)
- sediaan
homogeny, Mempunyai efek perlindungan yang tetap dalam beberapa jam.
- Tidak
mengiritasi kulit, tidak menodai pakaian.
- Dapat
mengabsorbsi sinar matahari / UV A dan UV B.
- Tidak menguap
dan tahan terhadap air dan keringat.
- Efektif dalam
mengabsorbsi radikal pada λ 290 - 320 nm.
- Membentuk
transmisi secara total pada λ 300 - 400 nm.
· Persyaratan umum sebagai moisturizer : (harry's
cosmeticology 5th , p. 62)
- Mengandung cukup air untuk dapat melembabkan kulit.
- bersifat occlusif.
- tidak mengiritasi.
· Persyaratan umum sebagai whitening : (harry's
cosmeticology 5th , p. 266)
- dapat mengurangi hyperpigmentasi dan decolorisasi
melanin.
- tidak mengiritasi.
· Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
· Bentuk :
whitening cream type o/w
· Definisi : bentuk sediaan setengah padat, mengandung
bahan aktif yang bersifat menghambat
enzim tirosinase untuk mengurangi pigmentasi sehingga memberikan efek memutihkan kulit. (P.Jayanthi
and P.Lalitha , 2014)
· Alasan pemilihan cream type o/w : Cream tipe o/w,
krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk
membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air
( Scoville’s the art of Compounding ed
IX, p.261-269).
·Persyaratan umum :
(FDA, 2003)
· Mudah digunakan
· Jumlah yang menempel memenuhi kebutuhan
· Bahan aktif yang kompatibel dengan bahan tambahan
lain
· Bahan dasar dapat mempertahankan kelembutan dan
kelembaban
· Efek dalam mengabsorbsi radikal pada λ 290 – 320
· Membentuk transmisi secara total pada λ 300 - 400 nm
· memutihkan kulit sampai ke lapisan epidermis.
Konsentrasi likopen yang di butuhkan dalam 100g
sediaan:
Jus tomat
mengandung likopen 12,8 mg/ 100 gram
Konsentrasi
likopen untuk sunscreen = 10 ppm = 0.001% → 0.001 g dalam 100 g sediaan.
Konsentrasi jus
tomat yang dibutuhkan untuk 65 g sediaan:
0.001 % x 65 g
= 0.00065 gram = 0,65 mg
jadi jus tomat
yang diperlukan = 0,65 mg x 100 g = 5,08 g
12,8 mg
Volume sediaan yang diinginkan
perkiraan luas
wajah
r = 14,3 → L =
3,14 (r)²
= 3,14 (14,3)²
= 642,09 cm²
1 kali
pemakaian = 2 mg/cm
Luas tubuh
wanita = 1,6 m²
Luas tubuh pria = 1,9 m²
X = 1,7 m² = 1700
cm² (RD.Mostaller. Engl. Jmed, 1987; 317; 1098)
L = luas tubuh
– luas wajah
= 1700 cm² – 642,09 cm²
= 16357,91 cm²
- untuk 1 kali
pemakaian = 16357,91 cm² x 2 mg/cm
=
32175,82 mg = 32,175 gram
-
untuk 2 kali pemakaian = 32,175 gr x 2 = 64,35 gr setara dengan 65 gram
Perhitungan HLB
Cara perhitugan HLB sediaan : konsentrasi bahan x
nilai HLB bahan
konsentrasi total bahan
= (4/ 34) x 3,8 = 0,44
Rentang nilai HLB
1-3 anti
foaming agent
4-6 emulgator
tipe w/o
7-9 bahan
pembasah
9-18 emulgator
tipe o/w
13-15 detergent
10-18 kelarutan
Dari hasil perhitungan didapat nilai HLBnya 11,12 ,
sehingga tipe emulsi terpilih adalah type o/w
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
VI. SUSUNAN FORMULA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
No.
|
Nama
|
Sinonim
|
Konsentrasi
|
1 resep
|
1 batch
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
Bahan
|
|
Awal
|
Modifikasi
|
65 gram
|
3R/ 195 g
|
||||||||||||||||||||||||||||
1
|
Mineral oil
|
paraffinum liquidum
|
10
|
10
|
6,5
|
19,5
|
||||||||||||||||||||||||||||
2
|
Cetostearyl alcohol
|
|
8
|
15
|
9,75
|
29,25
|
||||||||||||||||||||||||||||
3
|
Glyceril monostearat
|
GMS
|
4
|
4
|
2,6
|
7,8
|
||||||||||||||||||||||||||||
4
|
Silicone oil
|
dimethylpolysiloxane
|
|
10
|
6,5
|
19,5
|
||||||||||||||||||||||||||||
5
|
Ethylhexyl metoxycinnamate
|
UV B
|
|
7,5
|
4,88
|
14,64
|
||||||||||||||||||||||||||||
6
|
water
|
aquadest
|
|
Ad 100
|
100
|
300
|
||||||||||||||||||||||||||||
7
|
glycerin
|
glicerol
|
4
|
10
|
6,5
|
19,5
|
||||||||||||||||||||||||||||
8
|
Lactic acid
|
Acidum lacticum
|
0,1 – 0,25
|
0,1
|
0,07
|
0,21
|
||||||||||||||||||||||||||||
9
|
Tocopherol acetate
|
Vitamin E
|
0,5
|
4
|
2,6
|
7,8
|
||||||||||||||||||||||||||||
10
|
Methyl paraben
|
Nipagin
|
|
0,3
|
0 . 195
|
0 . 585
|
||||||||||||||||||||||||||||
11
|
Propyl paraben
|
Nipasol
|
|
0,1
|
0 . 065
|
0 . 195
|
||||||||||||||||||||||||||||
12
|
Titanium dioxide
|
pigment white
|
|
3
|
1,95
|
5,85
|
||||||||||||||||||||||||||||
13
|
niacinamide
|
Vitamin B3
|
|
4
|
2,6
|
7,8
|
||||||||||||||||||||||||||||
14
|
trietanolamin
|
TEA
|
|
1
|
0,65
|
1,95
|
||||||||||||||||||||||||||||
15
|
Jus tomat
|
|
|
|
5,08
|
15,24
|
||||||||||||||||||||||||||||
16
|
perfume
|
|
qs
|
qs
|
qs
|
qs
|
Sisa air : 195 ml - 157,05 ml =
37,95 ml – 11,7 ml (untuk pelarut niacinamide)
=
26,25 ml → jadi jumlah air yang di pakai
26,25 ml
Keterangan : sisa air yang ditambahkan digantikan dengan jus tomat.
- potong tomat
kecil
- timbang 100
gram
- blender hingga
halus
- saring ambil
airnya
- ukur sebanyak
5,08 ml
2. - timbang nipagin &
nipasol
- larutkan dengan
gliserin
- tambahkan titanium
dioxide gerus hingga
homogen
3....1 dan 2 campur
4. Peleburan
Fase Minyak
- mineral oil
- silicone oil
- cetostearyl
alcohol
- glyceryl
monostearat
- tween 80.............................(lebur)
5.Penyampuran Fase Air
- larutkan niacinamide &
Asam laktat
- TEA
- UV B
- Vit. E
9..Sediaan whitening
cream
Tidak ada komentar:
Posting Komentar