Selasa, 20 Mei 2014

pengertian whitening

I. NAMA SEDIAAN
   Whitening cream dengan bahan alam.

II. TUJUAN PEMAKAIAN
- Untuk memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk dan  melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis. (harry's 5th , p. 266).
-  whitening cream digunakan juga untuk terapi klinik untuk kelainan pigmentary seperti melasma atau postinflammatory hyperpigmentasi. Penggunaan whitening agents berpengaruh terhadap beberapa variasi tingkatan produksi melanin pada kulit, beberapa diantaranya dapat sebagai inhibitor terhadap tyrosinase sebagai enzim yang berperan terhadap melanogenesis. Hal ini dapat menghambat           pematangan dari enzim tyrosinase atau menghambat transport dari pigment granul (melanosom) dari melanosit ke keratinosit (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014).
-  Dengan penggunaan sunscreen agent dapat meminimalisis bahaya dari paparan sinar matahari yang        salah satunya dapat menyebabkan hyperpigmentasi dari melanogenesis atau pembentukan melanin yang berlebih.
- whitening cream ini juga mengandung moisturizer agent yang dapat menjadikan kulit tampak lembab dan tidak terlihat kusam.

 III.    FORMULA
FORMULA
STANDAR
skin whitening/ skin lightening
skin whitening
(Cosmetic and toiletry formulation 2nd,vol. 8, p. 95)
PEMBANDING
(Citra hazeline pearly white UV)
Modifikasi
 (Standart)
Nama Bahan
Fungsi
Cons
Nama Bahan
Fungsi
Nama Bahan
Fungsi
Cons
Mineral oil (minyak)
Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p. 445)
10
-
-
Mineral oil
(minyak)
Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p. 445)
10

Polawax
(Emulsifying wax)
Emulsifying agent; solubilizing agent; stiffening agent
(HPE; p.776)
8
-
-
-
-
-

GMS
(Glyceryl monostearates)
(minyak)
Emollient; emulsifying agent; solubilizing agent; stabilizing agent
(HPE; p.290)
4
-
-
Glyceryl monostearates
(minyak)
Emollient; emulsifying agent; solubilizing agent; stabilizing agent
(HPE; p.290)
4
Crodamol
(Fatty acid ester)
(minyak)
Emollient; stiffening agent.
(HPE; p.774)
3
-
-
Cetostearyl alcohol*
(minyak)
Emulsifying agent
15
Silicone
(minyak)
Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE; p.233)
1
Dimethicone
(minyak)
Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE; p.233)
Silicone oil
(minyak)
Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE; p.233)
1
Parsol
(Octylmethoxycinnamate )
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th  p. 1608)
1,5
-
-
Ethylhexyl * methoxycinnamate
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th  p. 1608)
7,5
Water
Solvent (HPE 5 p.802)
Ad 100
Water
Solvent (HPE 5 p.802)
Water
Solvent (HPE 5 p.802)
Ad 100
CroderolGA7000(Glycerin )
(minyak)
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; sweetening agent; tonicity agent.(HPE p.283)
4
Gliserin
(minyak)
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; tonicity agent.
(HPE p.283)
Gliserin
(air)
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plasticizer; solvent; tonicity agent.
(HPE p.283)
10
*Purasal S/PF 60
(Sodium lactate 60%)(air)
Antimicrobial;buffering agent;emulsifying agent;flavoringagent;humectant(HPE; p. 650)
13 – 20
-
-
-
-
-
Purac PH 90
(Lactic acid )
(air)
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
0,1 – 0,25
-
-
Lactic acid
(air)
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
3,5
Tocopherol acetate
(minyak)
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
0,5
Tocopherol acetate
(minyak)
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
Tocopherol acetate
(minyak)
Vitamin E (antioksidan)
(MD 36 p. 1992)
4
Perfume
(air)
Pewangi
qs
Perfume
(air)
Pewangi
Perfume
(air)
Pewangi
qs
Preservative
(air)
antimicrobial
qs
Methylparaben
(air)
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 441)
Methylparaben
(air)
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 441)
0,3



Propylparaben
(air)
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 599)
Propylparaben
(air)
Antimicrobial preservative.
(HPE p. 599)
0,1
Colour
(air)
Pewarna
qs
Cl 77891
(titanium dioxide)
(air)
Coating agent; opacifier; pigment.
(HPE p.741)
Titanium dioxide*
(air)
Coating agent; opacifier; pigment.
(HPE p.741)
3
-


Stearic acid
(minyak)
Emulsifying agent; solubilizing agen
(HPE p. 697)
Niacinamide*
(air)
Vitamin B3
(mengurangi  hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat sinar UV
(MD 36th  p. 1958)
4
-


Alkohol
(air)
solvent
Triethanolamine *
Alkalizing agent.
(HPE p.754)
1
-


Ethylhexyl methoxycinnamate
Sunscreen agent (untuk UV B)
(MD 36th  p. 1608)
Jus tomat *
sunscreen protection
5,08
-


Niacinamide
(air)
Vitamin B3
(mengurangi  hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat sinar UV)
(MD 36th  p. 1958)



-


Isopropyl miristate
(minyak)
Emollient; oleaginous vehicle; skin penetrant; solvent
(HPE p. 348)



-


Cetyl alcohol
(minyak)
Coating agent;emulsifying agent; stiffening agent.(HPE p 155)



-


Potassium hidroxide
Alkalizing agent.
(HPE p. 576)



-


Phenoxyethanol
Antimicrobial preservative; disinfectant.
(HPE p. 488)



-


Butyl methoxydibenzoylmethane
Sun protector (UV A absorben)
(MD 36 p. 1589)



-


mica
antikoagulant



-


Silica
(minyak)
Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE; p.233)



-


Disodium EDTA
Chelating agent
(HPE p.243)



-


Pearl powder
Pencerah kulit



Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of Compounding ed IX, p.261-269).
Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of Compounding ed IX, p.261-269).
Bentuk sediaan : cream
Tipe emulsi : o/w
alasan : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of Compounding ed IX, p.261-269).

Keterangan :    (*) = bahan pengganti dan bahan yang ditambahkan dari formula standar.
                        (-) = bahan yang di hilangkan dari formula standar.










IV.  Matriks
NO
Nama bahan
(pustaka
karakteristik
Kadar lazim
Kadar
terpilih
Fungsi
OTT
Alasan dipakai dalam formula
Sifat kimia
(pustaka)
Sifat fisika
(pustaka)
1
Cetostearyl alcohol
(HPE p.150)

Boiling point
300-3608C (degradation temperature)
Density (bulk)0.8g/cm3at 208C.
NIR spectra
see Figure 1.
Solubility
Soluble in ethanol (95%), ether, and oil; practically
insoluble in water.



Cetostearyl alcohol occurs as white or cream-colored unctuous
masses, flakes, pellets or granules. It has a faint, characteristic sweet
odor. On heating, cetostearyl alcohol melts to a clear, colorless or
pale yellow-colored liquid free of suspended matter.
1- 25 %
15,00%
Emollient; emulsifying agent; viscosity-increasing agent.
Incompatible with strong oxidizing agents and metal salts.
Cetostearyl alcohol dapat menjadi emulsifier pengganti crodamol yang kandungannya sama dengan polawax.
2
Glyseril monostearat
pH = 8-10
stabilitas : gliseril monostearat meningkat dalam asam, mengalami saponifikasi pada ester dengan air.
MP : 55-60oC


stabilitas : krim berwarna putih, seperti wax, serpihan/serbuk, bau dan rasa minyak.
Kelarutan : larut dalam etanol panas, CHCl3, aceton panas, mineral oil., tidak larut dalam air.

3,0 %
3,0 %
Nonionic, emulsifier, stabilizer, emolient
Bahan bersifat asam
Tidak toksik,
Tidak iritant.
3
Nipagin
(HPE 4th, p.390)
pH = 4-8
stabilitas : seharusnya disimpan ditempat tertutup dingin dan kering


Pemerian : serbuk putih
Kelarutan :
1 : 5 (PG)
1 : 60 (gliserin)
1 : 400 (air)
1 : 50 (air 50oC)
1 : 30 (air 80oC)
0,02- 0,3%
0,3 %
Antimikroba
(pengawet)
Bentonite, Mg trisilicat, talk, tragacant, Na-alginant, essensial oil, sorbitol, atropine
Karena nipagin adalah antimikroba spektrum luas
4
Nipasol
(HPE 3th, p.450)
pH : 4 – 8






Pemerian : serbuk putih, tidak berbau dan tdak berasa.
Kelarutan :
Larut dalam 1 : 3,9 PG, mudah larut dalam aceton dan eter, praktis, tidak larut dalam air ( 1 : 2500 )
0,01-0,6%
0,1 %
pengawet
Aktivitas menurun dengan adanya surfakran non ionik
Antimikroba spectrum luas
5
Gliserin
(HPE p.283)
Boiling point
2908C (with decomposition) Hygroscopicity
Hygroscopic.
Melting point
17.88C
(HPE p.283)
Glycerin is a clear, colorless, odorless, viscous, hygroscopic liquid; it
has a sweet taste, approximately 0.6 times as sweet as sucrose.
(HPE p.283)
< 30
10,00%
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectant; plas-
ticizer; solvent; sweetening agent; tonicity agent.
(HPE p. 283)
Chromium trioxide, potassium chlorate, or potassium permanganate.
discoloration of
glycerin occurs in the presence of light, or on contact with zinc oxide or basic bismuth nitrate.
Dapat menjadi preservative, sbg cosolvent untuk nipagin dan nipasol, membuat kulit lembut dan lembab (moisturizer agent)
6
TEA
(HPE 5th , p 794)
BP : 335oC
MP : 20 – 21oC
pH : 10,5
TEA menjadi coklat kakao ketika terpapar udara dan cahaya

Pemerian : jernih, tidak berwarna sampai kuning pucat, cairan kental berbau seperti amonia
2 - 4 %
1,0 %
Alkalizing agent,
Emulsifying agent
Asam mineral, asam lemak BM tinggi. Tembaga. Thionyl chloride
Merupakan basa lemah sehingga penurunan pH lebih terkontrol
7
Lactic acid (HPE p.356)
Boiling point
1228C at 2kPa (15mmHg)
Dissociation constant
pKa= 4.14 at 22.58C
Melting point 178C Solubility
Miscible with ethanol (95%), ether, and water;
practically insoluble in chloroform.
(HPE p.356)
Lactic acid is a practically odorless, colorless or slightly yellow-
colored, viscous, hygroscopic, nonvolatile liquid.
(HPE p.355)
0.015–6.6
0,1
Acidifying agent; acidulant
(HPE p. 355)
Incompatible with oxidizing agents,iodides, and albumin. Reacts violently with hydrofluoric acid and nitric acid.
(HPE p.356)

Dapat mengontrol kenaikan pH
8
UV B
(ethylhexyl P-methoxycinnamate)
(md 36th , p.1608)
Rumus molekul : C18H26O3
BM : 290,4
Pemerian : minyak berwarna kuning pucat.
Kelarutan : tidak larut dalam air.
2- 7,5 %
7,50%
sunscreen
Alcohol intolerance, described as flushing, rash, burning, itching, or swelling, has occurred rarely after the consumption of alcohol by patients using topical pimecrolimus.
(MD 36 th , p 1609)
Dapat mengabsorbsi cahaya pada rentang UV B
9
Titanium dioxide
(HPE 5th , p. 782
Stabil pada suhu tinggi
Pemerian : putih, amorf, tidak berbau, tidak berasa, tidak higroskopis.
Kelarutan : sedikit larut dalam asam sulfat, asam nitrat, HCL, larut dalam
asam hidroflora dan asam sulfat panas.
≤25%
3 %
White pigmen, screening agent.
Bereaksi dengan substan aktif.
Contoh : fomatidin
Titanium dioxide banyak digunakan dalam sediaan kosmetik sebagai pigmen putih. Dan barrier terhadap paparabsinar matahari
10
Water
(HPE 3th , p. 580)
BP : 100oC
Pemerian :
Larutan jernih/ cairan jernih larut dalam pelarut polar lainnya

42,76%
pelarut
Bereaksi dengan obat-obat dan bahan tambahan dengan reaksi hidrolisis juga bereaksi dengan garam anhydrolisis
Pelarut inert.
11
Mineral oil
(HPE p.445)
Boiling point
>3608C
Flash point
210–2248C
Pour point
?12.2 to ?9.48C
Refractive index
nD
20= 1.4756–1.480
(HPE p.446)
Mineral oil is a transparent, colorless, viscous oily liquid, without
fluorescence in daylight.
(HPE p.446)
Solubility
Practically insoluble in ethanol (95%), glycerin, and
water; soluble in acetone, benzene, chloroform, carbon disulfide,
ether, and petroleum ether. Miscible with volatile oils and fixed
oils, with the exception of castor oil


(HPE p.446)
1.0–32.0
10
Emollient; lubricant; oleaginous vehicle; solvent; vaccine adjuvant.
(HPE p.446)
Incompatible with strong oxidizing agents.
(HPE p.446)
Dapat melembabkan kulit
12
niacinamide
 pH of 6.0 to
7.5.
(MD 36th , p. 1957)
Pemerian : A white or almost white, crystalline powder or colourless crystals. Freely soluble in water and in dehydrated alcohol.
Kelarutan : practically so. Soluble 1 in 1.5 of water, 1 in 10 of boiling water,and 1 in 5.5 of alcohol; soluble in glycerol. (MD 36th , p. 1957)
4
4
Topical nicotinamide is used in the treatment of mild to
moderate inflammatory acne (see below), typically as a 4% gel applied twice daily. mengurangi  hyperpigmentasi dan hiperkeratinasi akibat sinar UV
(MD 36th , p. 1958)

Dapat mengurangi hiperpigmentasi dan sebagai pengurang bengkak karena jerawat
13
Tocopherol acetate

 A clear, yellow, or greenish-yellow, practically odourless, viscous oil. It may solidify in the cold. It is stable
to air and light, but unstable to alkali. Insoluble in water; soluble
in alcohol; miscible with acetone, with chloroform, with ether,
and with vegetable oils. Store in airtight containers. Protect from
light.
(MD 36 th, p. 1992)
0,5
4
antioksidan
Various drugs may interferewith the absorption of vitaminE including colestyramine, colestipol, and orlistat. High doses of vitamin E may increase the effects of oral anticoagulants.
(MD 36 th , p. 1993)
Dapat melembutkan kulit mencerahkan dan memutihkan kulit
14
Silicone oil
Acid value
<0.01
Density
0.94–0.98g/cm3at 258C
Refractive index
nD
25= 1.401–1.405
(HPE p. 233)
Pemerian : Dimethicones are clear, colorless liquids available in various
viscosities
kelarutan : Miscible with ethyl acetate, methyl ethyl ketone,
mineral oil, ether, chloroform, and toluene; soluble in isopropyl
myristate; very slightly soluble in ethanol (95%); practically
insoluble in glycerin, propylene glycol, and water.
(HPE p. 234)

10–30
10
Antifoaming agent; emollient; water-repelling agent.
(HPE p. 233)
Tidak ada ott
(HPE p. 234)
Dapat mengurangi foaming pada sediaan pada saat pengadukan.

ALASAN MODIFIKASI BAHAN
* Bahan yang digantikan : crodamol (kandungan : cetostearyl palmitate) harrys p.903 digantikan cetostearyl alcohol
    Alasan : penggunaan Cetostearyl alcohol dalam kosmetik dan penggunaan sediaan topikal dapat menaikkan viskositas dan dapat digunakan sebagai emulsifier pada krim tipe o/w dan w/o. Cetostearyl alcohol stabil dalam bentuk emulsi dan dapat berfungsi sebagai co-emulsifier dan dapat menurunkan jumlah penggunaan surfaktan agar terbentuk emulsi yang stabil. (HPE, p.150)
* Bahan yang digantikan : polawax (kandungan cetostearyl alcohol yang mengandung turunan     polyoxyethylene turunan  fatty acid ester dari sorbitan.) HPE p. 777
    Alasan : karena crodamol digantikan dengan cetostearyl alcohol yang sama dengan kandungan  polawax, maka polawax tidak dihilangkan tetapi konsentrasi dari cetostearyl alcohol yang ditambahkan yang tidak masuk rentang dosis lazim.
* Bahan yang digantikan : octylmethoxycinnamate digantikan ethylhexyl metoxycinnamate
Alasan :   gugus ethylhexyl lebih efektif dan lebih stabil sebagai sunscreen (Harry's 5th , p.235) dan kapasitas penyerapan dari UV B untuk radiasi erythemal karena memiliki  isomerisasi para.(Harry’s Cosmeticology P. 233). kombinasi OMC + oxybenzone + Titanium dioxide dengan konsentrasi 7,5 + 3 + 3 menghasilkan nilai SPF sebesar 20,47 (M.S. Latha Md, et al ; 2013), tetapi karena benzofenon jika digunakan dalam pembuatan krim menghasilkan hasil akhir sediaan yang tidak bagus maka benzofenon digantikan dengan jus tomat yang setara dengan UV A.
* Bahan yang tambahkan : Titanium dioxide
Alasan : digunakan untuk menghalangi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung sehingga mengurangi hiperpigmentasi kulit (HPE p.741). Titanium dioxide bekerja dengan cara memantulkan semua tipe sinar UV sehingga dapat menghalangi paparan sinar UV secara langsung. Titanium dioxide mempunyai rentang serap sinar UV sebesar 290 – 777 nm (Harry's 5th , p. 231)
* Bahan yang ditambahkan: Jus Tomat sebagai pengganti benzofenon (UV A)
Alasan : karena tomat mengandung senyawa likopen. Likopen diketahui sebagai antioksidan alami yang paling kuat (likopen> tokoferol> karoten> βcryptoxantin> zeaxantin= β caroten> lutein) serta dapat mencegah kulit terbakar, dan bisa digunakan sebagai sunscreen dengan konsentrasi 10 ppm atau 1% . jus tomat terbukti dapat menyerap sinar UV C, UV B yang diikuti dengan UV A dengan penyerapan yang sangat baik (Sangeeta. H dan Sahasrabuddhe, 2011). Selain itu juga buah tomat mengandung beberapa mineral, asam amino, serta vitamin A, E, C, B6, niacin, thiamin, riboflavin yang dapat menjadi nutrisi pada kulit dan kandungan beberapa vitamin tersebut mempunyai efek memutihkan kulit (Sari Intan Kailaku, Kun Tanti Dewandari dan Sunarmani, 2007).
* Bahan yang ditambahkan : Niacinamide
Alasan : niacinamide merupakan bahan aktif yang berfungsi untuk memutihkan kulit dengan cara menghambat transfer melanosom ke keratinosit dan mengurangi spot hiperpigmentasi pada kulit dengan konsentrasi % (Heather Woolery-Lloyd, MD,†and Jenna N. Kammer, BA, 2011). Selain itu juga niacinamide dapat mengurangi inflamasi akibat jerawat.         
                        (MD 36th p. 1958)
* Bahan yang ditambahkan : trietanolamin sebagai pengganti sodium laktat
Alasan   : trietanolamin digunakan untuk mengontrol penurunan pH yang sangat drastis sehingga sediaan tidak memiliki pH yang asam dengan penambahan asam laktat (HPE 5th , p 794). TEA ditambahkan bertujuan sebagai buffer yang dikombinasikan dengan asam laktat dengan konsentrasi TEA : asam laktat 3,5 : 2 – 5 % (Cosmetic and Toiletry Formulation 2nd Vol. 8. p. 67). Dengan fungsi TEA sebagai alkalizing agent dan penggunaan asam laktat sebagai acidifying agent maka dapat menghasilkan pH yang seimbang dan dapat sebagai buffer. Dan komposisi ini terbukti aman dan tidak mengiritasi kulit (Monice M. Fiume, 2013)







V.  Bentuk Sediaan Dasar
· Bentuk                     : cream o/w
· Definisi                     :
- Cream adalah  bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih     bahan obat terlarut      atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai ( FI IV p. 6 ).
- Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk         membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s the art of Compounding ed IX, p.261-269).
·  Persyaratan umum sebagai sunscreen : (Harry’s Cosmeticology p.232)     
- sediaan homogeny, Mempunyai efek perlindungan yang tetap dalam beberapa jam.
- Tidak mengiritasi kulit, tidak menodai pakaian.
- Dapat mengabsorbsi sinar matahari / UV A dan UV B.
- Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat.
- Efektif dalam mengabsorbsi radikal pada λ 290 - 320 nm.
- Membentuk transmisi secara total pada λ 300 - 400 nm.
·    Persyaratan umum sebagai moisturizer : (harry's cosmeticology 5th , p. 62)
- Mengandung cukup air untuk dapat melembabkan kulit.
- bersifat occlusif.
- tidak mengiritasi.
·    Persyaratan umum sebagai whitening : (harry's cosmeticology 5th , p. 266)
- dapat mengurangi hyperpigmentasi dan decolorisasi melanin.
-   tidak mengiritasi.


· Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
· Bentuk      : whitening cream type o/w
· Definisi      :  bentuk sediaan setengah padat, mengandung bahan aktif yang bersifat     menghambat enzim tirosinase untuk mengurangi pigmentasi sehingga memberikan             efek memutihkan kulit. (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014)
· Alasan pemilihan cream type o/w : Cream tipe o/w, krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan air emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air ( Scoville’s     the art of Compounding ed IX, p.261-269).
·Persyaratan umum : (FDA, 2003)
· Mudah digunakan
· Jumlah yang menempel memenuhi kebutuhan
· Bahan aktif yang kompatibel dengan bahan tambahan lain
· Bahan dasar dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban
· Efek dalam mengabsorbsi radikal pada λ 290 – 320
· Membentuk transmisi secara total pada λ 300 - 400 nm
· memutihkan kulit sampai ke lapisan epidermis.









Konsentrasi likopen yang di butuhkan dalam 100g sediaan:                                   
Jus tomat mengandung likopen 12,8 mg/ 100 gram
Konsentrasi likopen untuk sunscreen = 10 ppm = 0.001% → 0.001 g dalam 100 g sediaan.
Konsentrasi jus tomat yang dibutuhkan untuk 65 g sediaan:
0.001 % x 65 g = 0.00065 gram = 0,65 mg
jadi jus tomat yang diperlukan =  0,65 mg          x 100 g  = 5,08 g
                                                   12,8 mg
Volume sediaan yang diinginkan
perkiraan luas wajah
r = 14,3 → L = 3,14 (r)²
                    = 3,14 (14,3)²
                    = 642,09 cm²
1 kali pemakaian            = 2 mg/cm
Luas tubuh wanita = 1,6 m²
Luas tubuh pria    = 1,9 m²
                            X = 1,7 m² = 1700 cm² (RD.Mostaller. Engl. Jmed, 1987; 317; 1098)
L = luas tubuh – luas wajah
   = 1700 cm² – 642,09 cm²
   = 16357,91 cm²
- untuk 1 kali pemakaian = 16357,91 cm² x 2 mg/cm
                                                  = 32175,82 mg = 32,175 gram
            - untuk 2 kali pemakaian = 32,175 gr x 2 = 64,35 gr setara dengan 65 gram













Perhitungan HLB
                       
Bahan
Nilai HLB
Konsentrasi
Perhitungan HLB
Gliseryl monostearat
3,8
4
0,44
Silicone oil
5
1
0,15
Mineral oil
10
10
2,89
Cetostearyl alcohol
15,5
15
6,84
Tocopherol acetat
6
4
0,8
jumlah

34
11,12

Cara perhitugan HLB sediaan :    konsentrasi bahan        x  nilai HLB bahan
                                                 konsentrasi total bahan
                                                 = (4/ 34) x 3,8 = 0,44
Rentang nilai HLB

1-3       anti foaming agent
4-6       emulgator tipe w/o
7-9       bahan pembasah
9-18     emulgator tipe o/w
13-15   detergent
10-18   kelarutan

Dari hasil perhitungan didapat nilai HLBnya 11,12 , sehingga tipe emulsi terpilih adalah type o/w

























VI. SUSUNAN FORMULA

No.
Nama
Sinonim
Konsentrasi
1 resep
1 batch

Bahan

Awal
Modifikasi
65 gram
3R/ 195 g
1
Mineral oil
paraffinum liquidum
10
10
6,5
19,5
2
Cetostearyl alcohol

8
15
9,75
29,25
3
Glyceril monostearat

GMS
4
4
2,6
7,8
4
Silicone oil
  dimethylpolysiloxane

10
6,5
19,5
5
Ethylhexyl metoxycinnamate
UV B

7,5
4,88
14,64
6
water
aquadest

Ad 100
100
300
7
glycerin
 glicerol
4
10
6,5
19,5
8
Lactic acid
Acidum lacticum
0,1 – 0,25
0,1
0,07
0,21
9
Tocopherol acetate
Vitamin E
0,5
4
2,6
7,8
10
Methyl paraben
 Nipagin

0,3
0 . 195
0 . 585
11
Propyl paraben
Nipasol

0,1
0 . 065
0 . 195
12
Titanium dioxide
 pigment white

3
1,95
5,85
13
niacinamide
Vitamin B3

4
2,6
7,8
14
trietanolamin
TEA

1
0,65
1,95
15
Jus tomat



5,08
15,24
16
perfume

qs
qs
qs
qs

Sisa air : 195 ml  - 157,05 ml = 37,95 ml – 11,7 ml (untuk pelarut niacinamide)
                                                = 26,25 ml  → jadi jumlah air yang di pakai 26,25 ml
Keterangan : sisa air yang ditambahkan digantikan dengan jus tomat.


CP :
1. Pembuatan Jus Tomat
- potong tomat kecil
- timbang 100 gram
- blender hingga halus
- saring ambil airnya
- ukur sebanyak 5,08 ml
2. - timbang nipagin &
   nipasol
- larutkan dengan
   gliserin
- tambahkan titanium
  dioxide gerus hingga
   homogen
3....1 dan 2 campur
4. Peleburan Fase Minyak
- mineral oil
- silicone oil
- cetostearyl alcohol
- glyceryl monostearat
- tween 80.............................(lebur)
5.Penyampuran Fase Air
- larutkan niacinamide &
  Asam laktat
- TEA
- UV B
- Vit. E
 6....4 dan 5 cmpur...gerusss mtr pnas...
7....basis cream..
8. Tambahkan sisa air Sebanyak 26,25 ml Gerus ad homogen
9..Sediaan whitening cream

Tidak ada komentar:

Posting Komentar